Well, ini adalah tulisan kedua dari tetralogi
tulisan tentang mimpi-mimpi besarku. Mulai saja deh.
I. Mimpiku Untuk Banten
Banten adalah salah satu
provinsi termuda di Indonesia, berdiri pada 4 Oktober 2000. Banten sebagai
tetangga ibukota Negara dan juga pintu gerbang pulau Jawa mempunyai banyak
potensi dan kelebihan dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Potensi-potensi itu antara lain sektor industri, pariwisata, bisnis, pertanian,
perkebunan, dan sebagainya. Banten mempunyai satu pelabuhan nasional yaitu
Pelabuhan Merak di Kota Cilegon dan juga mempunyai satu bandara internasional
yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang terletak di Kota Tangerang.
Dari sektor industri, Banten sudah tidak diragukan lagi. Kawasan industri di
Banten membentang dari Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Cikupa, Bitung,
Balaraja, Cikande, Jawilan, Kibin, Kragilan, Cilegon, Bojonegara sampai Anyer.
yang biasa disebut juga sebagai daerah segitiga emas Banten. Potensi Pariwisata
di Banten tak kalah banyaknya, kita bisa lihat pantai-pantai indah di Anyer,
Carita, Tanjung Lesung, Ujung Kulon sampai Banten Selatan. Tak ayal Banten
menjadi salah satu Provinsi dengan Pendapatan Asli Daerah terbesar dan menjadi
salah satu provinsi terkaya di Indonesia, Banten juga menempati peringkat 4 di
Indonesia sebagai Provinsi yang paling diminati para Investor untuk menanamkan
investasinya di tahun 2012. Tapi sayang Banten belum bisa memanfaatkan semua
potensi yang ada dan Banten juga menjadi salah satu Provinsi dengan kesejangan
sosial yang mencolok antara daerah satu dengan lainnya, dimana secara umum
masyarakat daerah utara Banten relatif lebih sejahtera dibanding dengan
masyarakat daerah selatan Banten, meskipun secara individu tak selamanya
seperti itu. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam masterplan pembangunan
nasional dan daerah, yang bermula pada zaman orde baru, dimana pembangunan
ekonomi yang hanya terpusat pada suatu daerah, dan khusus Banten pembangunan
ekonomi, yang ditandai dengan adanya kawasan industri terpusat pada daerah
utara Banten yaitu Tangerang Raya, Serang Raya dan Cilegon, padahal secara
potensi, daerah selatan Banten juga mempunyai potensi ekonomi yang sangat luar
biasa jika dikembangkan mulai dari pertanian, perkebunan, sampai pariwisata.
Model pembangunan ekonomi terpusat seperti ini harus segera dirubah dan
diperbaiki. Pembangunan ekonomi harus menyebar sehingga outputnya adalah
kesejahteraan rakyat secara meyeluruh dan juga kesenjangan sosial bisa ditekan
dan diminimalisir. Pemerintah Banten harusnya bisa membagi porsi pembangunan
ekonomi tiap daerah, mana daerah industri, mana daerah pariwisata, mana daerah
pertanian, dan mana daerah bisnis dan perdagangan. Dan menurut saya idealnya
adalah daerah utara Banten yaitu Tangerang Raya, Serang Raya dan Cilegon
sebagai daerah industri, bisnis dan perdagangan. Daerah pesisir pantai utara
Banten mulai dari Teluknaga, Mauk, Kronjo, Tanara, Pontang, Kasemen sampai
Kramatwatu sebagai daerah lumbung padi dan perikanan. Daerah tengah Banten
yaitu Lebak dan Pandeglang sebagai daerah pertanian dan perkebunan sedangkan
daerah pesisir pantai barat sampai pantai selatan Banten mulai dari Anyer,
Carita, Labuan, Tanjung Lesung, Ujung Kulon, Bayah sampai Malingping sebagai daerah
pariwisata. Saya rasa sampai saat ini pemerintah Banten belum berhasil untuk
mewujudkan pembagian posri pembangunan daerah seperti diatas. Contohnya saja
dalam pembangunan potensi pariwisata di selatan Banten pada umumnya, jika
pemerintah kita serius juga untuk membangun daerah selatan Banten, untuk
mensejahterakan masyarakat selatan Banten, seharusnya potensi-potensi di
selatan Banten digali dan dimanfaatkan sebaik-baiknya yang salah satunya adalah
potensi pariwisata, tapi pada kenyataannya potensi pariwisata selatan Banten
belum sepenuhnya dibangun, kita bisa lihat akses transportasi yang sulit untuk
menuju daerah pariwisata seperti pantai-pantai indah di selatan Banten, belum
adanya fasilitas-fasilitas yang memadai seperti hotel, restoran dan rekreasi
laut untuk menikmati indahnya pantai selatan Banten, serta diperparah dengan
kondisi jalan yang tidak memadai dan rusak. Saya memimpikan suatu saat Banten
bisa menghidupkan kembali jalur kereta api yang mati seperti jalur kereta api
ke Labuan, Banten bisa membangun jalur kereta api baru ke selatan Banten, ke
daerah-daerah yang mempunyai potensi pariwisata. Serta memimpikan suatu saat
nanti Banten mempunyai dua bandara perintis, satu di daerah barat dan satu lagi
di daerah selatan Banten, sehingga nantinya wisatawan diberi berbagai akses dan
kemudahan untuk menjangkau daerah-daerah pariwisata yang ada di Banten. Saya
rasa pemerintah Banten bisa mewujudkan ini secara bertahap asalkan ada
keseriusan dan niat yang tulus dari pemerintah kita untuk benar-benar membangun
dan mensejahterakan Banten secara keseluruhan, mengingat pendapatan Banten yang
cukup besar yang diperoleh saat ini dari pajak Industri, Bisnis, Perdagangan,
dan lain sebagainya. Pemerintah kita bisa memulai dengan giat mempromosikan
potensi pariwisata di daerah selatan Banten baik kepada wisatawan maupun kepada
Investor, tapi sebelum itu pemerintah kita harus terlebih dahulu membangun
akses transportasi seperti membangun akses jalan yang jauh lebih baik sehingga
akan memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke daerah-daerah pariwisata di selatan Banten, ketika banyak wisatawan yang
berkunjung maka Investor pun akan tertarik menginvestasikan dananya untuk
membangun fasilitas-fasilitas pariwisata disana. Setelah secara bertahap
pariwisata pantai selatan Banten mengalami kemajuan yang ditandai dengan
banyaknya wisatawan yang berkunjung dan berdirinya fasilitas-fasilitas
pariwisata seperti hotel, restoran, rekreasi air dan lain-lain, barulah
pemerintah kita membangun jalur kereta api baru ke selatan Banten, setelah
pariwisata di selatan Banten semakin mengalami kemajuan, semakin banyak
wisatawan yang berkunjung dan semakin banyak investasi yang masuk dan
pantai-pantai selatan Banten sudah go internasional serta dikenal di dunia
layaknya pantai-pantai di Bali, barulah pemerintah kita membangun bandara
perintis ke selatan Banten, jadi nantinya wisatawan baik lokal maupun
mancanegara bisa langsung ke selatan Banten dengan pesawat dari Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Jika hal ini terwujud bisa kita bayangkan berapa
besar pendapatan yang akan masuk ke Banten, betapa banyaknya lapangan kerja
baru, dan betapa besarnya penyerapan tenaga kerja. Dan tentunya masyarakat
selatan Banten juga akan merasakan dampak langsung yaitu kesejahteraan. Ketika
pendapatan Banten semakin banyak karena ada tambahan pendapatan baru dari
sektor pariwisata selatan Banten, maka pemerintah Banten akan dengan mudah
membangun sektor-sektor lainnya, Pemerintah kita bisa membangun potensi daerah
tengah Banten -Lebak dan Pandeglang- yaitu sektor Perkebunan dan Pertanian,
pemerintah kita bisa mensubsidi pupuk sehingga sangat terjangkau bagi para
petani, dan bisa juga membangun Industri Pertanian di daerah Lebak dan
Pandeglang. Pemerintah kita bisa lebih membangun potensi daerah pantai utara Banten
yaitu sektor perikanan dan pertanian padi, dengan membangun dan memperbaiki
saluran irigasi dan juga memberi kemudahan untuk berbagai kebutuhan para
nelayan. Banten juga bisa membangun sektor pendidikan salah satunya dengan
menggratiskan biaya pendidikan dari SD sampai SMA serta memberikan beasiswa
penuh bagi siapa saja warga Banten yang ingin melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Dan sekali lagi saya yakin pemerintah Banten dapat mewujudkan
ini asalkan ada kerja keras, kegigihan dan niat yang tulus membangun Banten dan
yang terpenting bebas korupsi serta kepentingan pribadi ataupun kelompok.
Semoga suatu saat Banten yang seperti ini akan terwujud.